Teman yang muwafiq paling banyak terdapat di pondok sebab
teman pondok kebanyakan saling mengingatkan tolong menolong dalam kebaikan. Setiap
orang akan diuji oleh Allah SWT walaupun dia berada dimanapun, dilindungi siapa
saja pasti musibah itu akan terjadi sesuai dengan takdirnya dan atas kekuasaan
Allah.
Perlu di ingat ;
1.
Lebih baik diam dari
pada ngomong yang tidak ada gunanya
2.
Kita harus
mengerti zaman, maksudnya adalah kita harus tahu bahwa kita masih muda jadi
seharusnya lebih kuat dan lebih giat Untuk beribadah pada Allah
3.
Kita harus melakukan
sesuatu dengan istiqomah
4.
Kita harus berjalan
dijalan yang lurus walaupun berat rasanya
Tarbiyah itu memang tempatnya untuk anak didik dari segi
akhlaknya agar lebih baik. Tarbiyah itu ibarat menanam pohon, masih perlu untuk
disiram. maksudnya diberi nasehat agar tumbuh subur. Jodoh itu ibarat mur dan
baut yang dicampur dalam satu kotak, kadang kadang langsung ketemu dan cocok
dan ada yang lama baru ketemu.
Barang siapa yang banyak tertawa maka wibawahnya akan berkurang
Harganya manusia itu tergantung dari ilmunya, pengalamanya dan usahanya.
Jadilah orang yang alim terlebih dahulu kemudian menata hati untuk menjadi manusia yang sempurna. Perbuatan apa yang sering dia kerjakan akan membuat dia menjadi terkenal dengan perbuatanya itu sendiri. Semuanya bisa dirubah asalkan punya keinginan yang kuat untuk merubahnya.
Seorang santri atau orang yang alim itu harus mempunyai sifat suja’(pemberani), orang alim tapi tidak punya sifat pemberani ilmunya akan berkurang (menyusut), orang yang tidak begitu alim tapi mempunyai sifat pemberani akan berkembang (molor) seperti contoh orang yang berpidato orangnya alim dan sudah mempersiapkan segala sesuatunya karena tidak mempunyai sifat yang berani ketika tampil didepan semua yang dipersiapkan hilang, sebaliknya orang yang tidak begitu alim tapi mempunyai sifat yang berani dia bisa mengembangkan materinya menjadi lebih menarik dan lebih panjang.
“Sesungguhnya ilmu hikmah (ilmu yang dilakukan) itu akan menambah kemulyaan orang tersebut” seperti contoh orang yang mau zakat. Wiridan itu ibarat menanam pohon, membutuhkan proses yang cukup lama, semakin lama akan semakin besar dan semakin tinggi sehingga semakin besar pula terpaan angin terhadap pohon tersebut, wiridan itu semakin lama semakin besar cobaannya dan ujiannya, ketika mampu untuk melewati ujian tersebut pohon akan dapat berbuah dan kita bisa meni’matinya begitu juga dengan wiridan kalau kita sudah bisa melewati berbagai ujian kita akan mendapat kan buah dari wiridan tersebut.
Kalau ingin merasakan yang namanya ni’mat harus merasakan yang namanya susah terlebih dahulu, karena tidak ada kebahagiaan yang tidak ditempuh dengan kesusahan.
Rahasia dari wiridan itu sangat besar hanya dapat diperoleh dengan jalan istiqomah.
Kita harus bisa membagi waktu untuk wiridan, belajar dan berhubungan dengan manusia.
Didekek tulangan nerimo * Didekek kenongo nerimo
Faqir tapi bersabar itu lebih berat dari pada kaya tapi bersyukur karena itu lebih baik faqir yang bersyukur dibanding kaya bersyukur.
Orang yang sukses itu biasanya orang yang tidak begitu pintar tapi utun dan telaten, biasanya orang yang pintar itu punya sifat sombong yang berlawanan dengan sifatnya ilmu yaitu bertempat pada orang yang rendah diri.
Orang kaya yang tidak kuat dengan kekayaannya orang yang diberi kekayaan tapi digunakan untuk ma’siat pada Allah.
Romo kiyai itu satu bulan makannya: 4 kg beras, 3 btir kelapa, cabe satu gegam.
Sabar yang bagus adalah sabar yang tidak dicerita ceritakan.
“Wahai dunia Aku (Allah) akan melayani orang yang melayani Aku”
Yang paling baik dicari oleh seorang pemuda adalah ilmu yang sebanyak banyaknya.
Kalau mempunyai ilmu yang banyak menjadi kaya itu mudah, kalau sekarang bermalas malasan besok kita akan menyesal.
Kalau ingin jadi orang yang alim harus hafal dan paham tasrif, harus terus dihafal.
Enaknya dirumah tergantung seberapa besar susahya dipondok.
Ketika sakit harus diterima karena semua itu merupakan pemberian dari Allah, Allah menurunkan penyakit karena membagi rizkinya pada semua maklhuk, ketika ada orang yang sakit otomatis orang yang jualan obat akan laku.
Romo kiyai itu memberikan ijazah itu ibaratnya memberikan sebuah tunas atau biji terserah pada kita mau kita apakan biji tersebut, kita harus menanam dan merawatnya supaya dapat tumbuh besar sehingga pada akhirnya nanti kita juga yang akan menuai hasilnya.
Lebih baik melakukan satu wiridan secara istiqomah (terus menerus), dari pada melakukan banyak wiridan tapi tidak istiqomah, ibaratnya seperti menanam pohon, satu pohon kemudian dirawat dengan baik dari pada menanam banyak pohon tapi tidak dirawat, yang mungkin akan mati semua.
Sebelum memberitahu orang lain cobalah lihat dirimu sendiri.
Kalau dipuji orang bersyukurlah, kemudian kembalikanlah itu semua pada Allah, karena hanya Allah yang patut untuk dipuji dan sesuatu dipuji itu karena Allah memberikan kelebihan pada sesuatu tersebut.
Apabila kamu menjadi pelayan agama, dunia pasti akan
melayanimu. Apabila kamu melayani dunia maka dunia akan menjahuimu dan akan
menyusahkanmu ingatlah itu.
Agar percaya diri mengadapi orang yang alim kita harus
tanamkan pada diri kita bahwa orang yang yang alim sebelumnya juga belum alim,
dia bisa alim seperti sekarang dikarenakan dia bersungguh dalam mencari ilmu
mangkane seng temen kang.
Prinsipnya romo kiyai itu seperti bekicot, selagi bekicot
itu masih hidup dan masih bisa makan pasti cangkanya juga ikut membesar dengan
sendirinya, maksudnya bagian dalam kita tata terlebih dahulu yaitu hati maka
dhohir (badan) juga akan ikut berimbang dengan sendirinya, kalau mendirikan
pondok atau tempat ngaji yang penting dapat terus berjalan dan selalu ada
kegiatan jangan sampai mati. maka masalah tempat akan berkembang dengan
sendirinya.
Kelemahan orang alim yang miskin :
1.
Agamanya akan
kalah dengan orang kafir
2.
Akan jadi hinaan
orang
3.
Sifat beraninya akan
menurun
Romo kiyai pada waktu akan nikah tidak punya apa apa,
bahkan pakaian yang digunakann untuk nikah saja belum punya, ibunya itu seorang
penjual onde onde dan bapaknya seorang pemanjat kelapa, bagaimana sekarang
caranya agar bisa menjadi seorang yang kaya? Dengan cara melayani agamanya
Allah dan juga berusaha dengan sungguh sungguh.
Menjauhi perbuatan yang harom itu lebih baik dari pada
ibadah sunnah. Sifat males itu menjadikan orang tersesat menjadi rugi karena
waktunya akan hilang terbuang sia sia, jadi pemuda harus mempeng ibadah dan
bekerja, supaya menjadi sukses.
Yang dikatakan orang yang kaya adalah orang yang besyukur
dan menerima pembagian dari Allah, orang yang miskin adalah orang yang tidak
bersyukur dan tidak menerima pembagian dari Allah (selalu merasa kurang terus
menerus). Mempunyai ilmu banyak tapi yang diamalkan Cuma sedikit maka sedikit
itulah yang akan dia dapatkan.
Syaithon itu menanamkan pada diri manusia sifat takut
untuk miskin supaya manusia belomba lomba untuk mencari dunia dan melupaka
untuk beribadah kepada Allah.
Jangan terlalu memikirkan nasib kita yang akan datang
karena belum tentu besok kita akan masih hidup jadi sekarang beramal lah yang
sebanyak-banyaknya
Do’a itu pasti dikabulkan kalau tidak diberikan pada
dirinya mungkin akan diberikan pada anak turunnya atau mungkin diberikan pada
tetangganya, jadi jangan pernah untuk lelah berdo’a kepada Allah karena suatu
saat pasti akan dikabulkan oleh Allah.
Walaupun punya banyak harta tidak akan cukup untuk
membahagiakan semua orang karena harta akan terus bekurang ketika diambil, tapi
dengan akhlak yang bagus kita bisa membahagiakan semua orang karena akhlak
tidak akan bisa habis walaupun digunakan terus menerus bahkan akan menjadi
lebih baik.
Ujian atau cobaan itu ada dua macam:
1.
Ujian yang ni’mat,
seperti jatuh cinta
2.
Ujian yang tidak
enak seperti sakit
Tapi biasanya orang tidak kuat ketika dihadapkan pada
ujian yang ni’mat
Jadilah orang yang alim terlebih dahulu baru mencari ilmu
perdukunan karena orang yang mempelajari ilmu seperti itu biasanya mempunyai
rasa sombong dan merasa yang paling kuat sendiri.
Rizki itu ibarat ikan: Rizki itu sudah dijamin oleh
allah, setiap orang itu pasti mempunyai rizki (rizki itu sudah ada dan sudah
ditetapkan oleh allah), begitu juga dengan ikan sudah ada dalam laut, agar kita
bisa mengambil rizki tersebut kita harus usaha lahir dan batin, usaha lahir
dengan bekerja dan usaha batin dengan berdo’a, sama dengan ikan dilaut sudah
ada tapi kita harus berusaha supaya bisa mendapatkanya, bersabar serta dengan
berdoa’ itu ibarat pancingnya, untuk itu diperlukan umpannya yaitu dengan
shodaqoh semakin besar umpan yang dipasang semkin besar ikan yang akan
diperoleh.
Sebagian dari sikap wira’I romo kiyai sudah terlihat
mulai dari kecil ketik dia berumur 10 tahun waktu masih sekolah SR di dalam
sekolah dia selalu memakai kopeyah karena waktu ngaji dia pernah diberi tahu
gurunya kalau kopeyah itu dilepaskan maka derajatnya akan turun dan termasuk
orang yang fasiq.
Ngaji itu harus sabar karena dengan ngaji manusia dapat
memperoleh kebahagian dunia dan akhirat pancen susah banget.
Yang dicari dari wanita adalah dan din dun, dan adalah
badan, din adalah agama, dun adalah dunia.
Di pondok itu ibaratnya berada dipenjara suci. Ulat itu
menjijikkan dan makannya adalah dedaunan, tapi ketika menjadi kupu kupu semua
orang menyukainya dan makanannya adalah sari bunga. Orang yang mempunyai ilmu
itu tidak selalu kaya, walaupun dia seorang sarjana, atau orang yang alim belum
tentu menjadi orang yang kaya, karena ilmu tidak ada hubunganya dengan dunia.
Anak yang masih kecil jangan dibiasakan makan makanan
yang enak enak dan fasilitas yang berlebihan karena kalau sudah terbiasa dengan
fasilitas yang mewah ketika diberi sesuatu yang tidak enak pasti dia tidak mau
(tidak bersyukur).
Wiridan itu mendo’akan do’a, allah itu lebih tahu akan
kebutuhan hambanya.
Didunia belum tentu ni’mat Apalagi berada di akhirat
Didunia sengsara Jangan sampai akhirat juga sengsara
Kunci sukses adalah dengan melihat kekurangan yang
terdapat pada diri kita sendiri kemudian memperbaiki kekurangan kekurangan
tersebut.
Semua kejadian sandarkanlah kepada allah maka hati kita
akan merasa tenang dan tentram
Digawe melarat nerimo * Digawe sugih pangga nerimo
Iku ngono atine rojo * Ora ono susah lan sengsoro
Nang dunya during mesti enak * Opo mane h nang akhirot
Kalau ingin berhasil melakukan sesuatu:
1.
Istiqomah
2.
Hidmah
3.
Sholat jamaah
Khidmah itu ibaratnya seperti umpan dalam memancing,
digunakan untuk memancing supaya mendapatkan ilmu.
Orang yang sombong itu ibaratnya seperti katak yang
berada dalam tempurung
Menjadi manusia itu harus selalu menerima terhadap apa
yang diberikan dan ambillah hikmah yang terdapat dalam peristiwa tersebut pasti
itu yang terbaik untukmu.
Ilmu supaya manfaat itu harus mempunyai sifat takut pada
allah (taqwa dan wira’i)
Manusia akan terus dan selalu merasa kurang apabila dia
melihat pada orang yang diatasnya padahal dia sudah diberi nikmat oleh allah
sangat banyak sekali.
Masa tua itu ditentukaan olehh masa muda setiap apa yang
kita kerjakan sekarang akan menentukan masa yang akan datang (masa muda itu
masa bakti untuk masa tua),
Romo kiyai itu ngaji tasrif sampai 4 kali mulai dari umur
10 tahun, pertama kalinya Cuma menghafal dan ngelalar saja, ngaji ke dua baru
paham sedikit, ngaji yang ke tiga agak paham dan ngaji yang keempat baru benar
benar paham, jadi ngaji itu butuh proses yang cukup lama.
Kalau ingin doa’anya diijabahi harus bicara yang jujur
tidak boleh bohong.
Riyadho paling gampang adalah sholat dengan berjama’ah
akan di beri mudah memahami ilmu dan diberi kaya.
Maqom kasaf mencari akhirat dan dunia, maqom tajrid hanya
mencari akhirat saja, tanda tandanya yaitu ketika mencari dunia malah mengalami
kerugian seperti kiyai zamrozi pernah membeli kopi dan menyimpannya untuk
dijual tapi malah mengalami kerugian.
Bahsul masail atau musyawaroh itu ibaratnya seperi
menangkap maling ketika sudah ditangkap maka semuanya ikut senang, ketika
masalah sudah ditemukan jawabannya maka semua ikut untuk mengoreksi dan
mendukungnya apabila sesuai dengan yang benar.
Pesan kiyai zamrozi pada roma kiyai:
1.
Kitabmu mulai seng
cilik sampek seng gede kudu ditoto (di kebeki)
2.
Nek dijaluki ngji
ojo nolak
Romo kiyai pertama kali baca kitab kosongan yang besar
adalah kitab bajuri yang dapat kiriman dari Jakarta kemudian romo kiyai diberi
kiyai zamrozi untuk membacanya hanya berbekal kamus. Karena sangat banyaknya
santeri yang minta ngaji pada romo kiyai pada waktu dipondok romo kiyai sampai
tidak sempat untuk mencuci bajunya sehinggah ada orang yang mencucikan bajunya,
sekarang orang tersebut menjadi sangat kaya dan membelikan mobil romo kiyai. Romo
kiyai ngaji kitab fathul qorib Selama kurang lebih 5 tahun karena kiyai zamrozi
ngajarnya sedikit demi sedikit, sampai khatam hanya tinggal 7 santeri dan 7
santeri tersebut menjadi kiyai.
“Sebaik baiknya penolong adalah isteri yang sholeha.”
“Ilmu itu tidak dapat dibeli karena harganya sangat
mahal.”
Orang yang sholeh ketika ditempatkan pada suatu tempat
maka tempat tersebut akan menjadi baik. Allah akan memberikan berhasil pada
cita cita seseorang tergantung dari usaha orang tersebut. Cita cita itu bisa
berhasil dengan kesabaran. Banyak orang yang cita citanya tidak berhasil
dikarenakan pada waktu dia mengejar cita cita tersebut dia melupakan cita
citanya.
Apabila seseorang diberi nikmat oleh Allah kemudian dia
sombong dan pamer terhadapa nikmat yang telah diberikan oleh Allah maka Allah
akan memberi cobaan padanya dan akan mengambil nikmat itu kembali.
Orang mondok itu seperti orang yang pergi kepasar dia
harus belanja apa yang dia butuhkan saja jangan sampai menghabiskan waktu untuk
sesuatu yang tidak berguna ketika pulang dia gunakan apa yang telah dia beli
dipasar, ketika mondok harus mencari ilmu yang sebanyak banyaknya yang nanti
sekiranya ilmu tersebut digunakan untuk dirinya sendiri dan masyarakat.
Dunia itu barang titipan dan kapan saja dapat diambil
oleh pemiliknya, kalaupun tidak diambil oleh pemilknya pasti akan ditinggal.
Barang siapa orang yang tidak sabar dalam menghadapi
sulitnya mencari ilmu maka selamanya dia akan bodoh, barang siapa orang yang
tahan dalam menghadapi sulitnya mencari ilmu maka dia akan bahagia didunia dan
akhirat.
Sabar jamil adalah sabar yang tidak diceritakan pada
orang lain.
“Manusia itu ibarat tanah yang menmprl pada rida cikar
terkadang berada dibawah dan terkadang berada diatas.”
Perbanyaklah berangan-angan terhadap makluk cipataan
Allah sungguh menakjukan sekali.
Maqom fanaa’ kemudian maqom sabar selanjutnya maqom
istiqomah
Orang mondok itu ibaratnya seperti bunga yang mekar tapi
tidak semua bunga akan menjadi buah banyak sekali bunga yang gugur karena tidak
kuat oleh terpaan angin dan badai, hanya beberapa bunga saja yang berhasil
menjadi buah.
Belajar itu ibaratnya seperti pergi kesuatu daerah ketika
baru pertama kali mungkin kita belum hafal dengan jalan dan keadaan daerah
disana tapi ketika sudah bekali kali kita lewati dan kita lihat pasti kita
hafal dan ingat jalan tersebut.
Manusia itu seperi layang layang apabila manusia itu baik
maka akan diperebutkan banyak orang, jodoh itu juga ibaratnya seperi layang
layang apabila pada saatnya dia juga akan jatuh pada pangkuan orang yang sudah
ditakdirkan menjadi pendampingnya.
Yakinlah akan janji alqur’an dan hadits karena itu pasti
benar.
Nek ora gelem berbah ket sesuk bakal pancet koyo ngono.
Orang yang merasa sakit hati apabila di ingatkan atau
merasa tersinggung ketika ditegur maka memang benar dia melakukan kesalahan
apabila tidak melakuan kesalahan maka dia tidak akan merasa tersinggung,
seperti orang yang disiram dengan menggunakan air garam maka ketika di tubuhnya
ada luka dia akan merasakan perih apabila tidak ada luka maka dia tidak akan
merasakan luka.
Melakukan apapun pekerjaan hendaknya di niati untuk
mencari ridhonya Allah.
Hasil (bekas) dari wiridan itu sedikit demi sedikit,
seperti kotoran yang terdapat pada buku, adanya kotoran karena seringnya
dibuka.
Ketika melakukan banyak wiridan kemudian ditanya, yang
mana dari wiridan tersebut yang memberikan manfa’at (atsar),pasti orang
tersebut tidak bisa menjawabnya karena wiridan yang banyak itu ibaratnya
seperti air yang berada dilaut atau sungai yang besar yang mana berasal dari sungai
yang kecil-kecil kemudian berkumpul menjadi sungai yang besar, ketika sudah ada
dilaut atau berkumpul menjadi sungai yang besar, maka air yang berasal dari
sungai-sungai yang kecil tidak dapat dibedakan.
Orang yang jelek ketika mempunyai I’tiqod yang baik dan
mau berusaha dengan kuat untuk baik pasti Allah akan memberikan jalan untuknya.
Kalau wiridan yang penting aje’(istiqomah).
Apabila menerima pujian janganlah merasa bangga karena
semua itu dari Allah dan kapanpun Allah mau mengambilnya pasti itu dengan mudah
bisa dia lakukan, ketika dihina janganlah terlalu bersedih, jadikanlah hinaan
tersebut sebagai koreksi diri, karena hanya orang lain dan musuh kita yang tahu
kelemahan kita, seharusnya kita harus berterima kasih pada orang yang mau untuk
mengingatkan, menkritik dan memperhatikan kita kemudian jadikan itu semua
sebagai jamu untuk kita supaya kita sehat dan tambah semangat.
Cobaan itu merupakan ujian untuk dijadikan sebagai jalan
tujuan.
Apabila akan melakukan sesuatu pikirkanlah hasil dan
akhirnya yang akan didapat, jangan terlalu tergesa gesa.
Pedagang yang jujur akan dikumpulkan bersama para
shodiqin.
Ketika punya keinginan yang tersimpan jangan diobral
terlebih dahulu, kita harus mengejarnya baru kalau sudah berhasil kita boleh
berbicara.
Orang yang diberi nikmat pasti akan dijadikan orang yang
hasud terhadap nikmat tersebut.
Awal kesalahan adalah hasud.
Yang terpenting punya ilmu kemudian diamalkan.
Tanahnya Allah itu sangat luas sekali.
Mencari ilmu itu harus berani jangan pikirkan biaya Allah
maha kaya asalkan mau berusaha dengan sekuat tenaga pasti Allah akan memberi
jalan. Kalau bisa setiap melihat sesuatu cobalah pikirkan dan ambil manfaat dan
hikmahnya. Kunci untuk bisa meraih kesuksesan : yang penting tandang (terus
berjalan) dan sabar
Dipondok yang terpenting bisa ikut mengamini do’anya
kiyai, mau tidak mau harus ikut sholat berjama’ah.
Pidato yang lkhlas jangan di bagus baguskan supaya
disenangi manusia, ingatlah pada tujuannya pidato yang sebenarnya.
Orang yang ngaji ingatlah pada akhirat, jangan ingin
dipuji, jangan ingin disenangi manusia, jangan ingin menarik simpati masa.
Jadilah seorang da’I yang bisa mengajak manusia dari
senang dunia menuju senang akhirat, dari ma’siyat menuju tho’at, dari senang
dunia menjadi seorang yang zahid.
Dalam berda’wa sebisanya masukanlah fiqh.
Semuanya dibuat Allah seperti ini pasti ada hikmah
didalamnya.
Jadi anak harus bisa memberi pada orang tua.
Shohabat menjadi orang yang besar dan dekat pada
Rasulullah karena dimulai dari ngodam (membantu) terlebih dahulu pada nabi,
jadi kalau kepingin enak harus bekerja keras terlebih dahulu.
Jangan merasa besar dan agung, karena kebesaran dan
keagungan hanya milik Allah semata, semua yang kita miliki hanyalah titipan
dari Allah.
Tinggalkanlah sifat rumanso (rumangso pinter, ganteng,
bener).
Ketika menyampaikan pidato lihatlah pada mukhotobnya dan
berilah materi yang bisa diterima mereka, anggaplah mereka semua orang awam
ketika menyampaikan pidato. Tujuan orang berpidato adalah untuk memperbaiki
masyarakat, lakukanlah dengan ikhlas dan jangan berharap sesuatu apapun baik
barang ataupun pujian.
Cara yang paling cepat untuk menimbulkan yaqin dalam hati
adalah dengan cara banyak I’tibar (berpikir pikir) tentang alam.
Riyadho yang benar yaitu
riyadho yang sesuai dengan penyakitnya (apa yang menjadi kekurangan dirinya
atau yang disukai syahwat) kita harus bisa menundukkannya dengan cara yang
berlawanan, lihatlah para ulama’ terdahulu riyadhonya berbeda-beda karena
penyakitnya juga berbeda-beda.